Senyum sendiri waktu baca artikel ini. Beberapa temen saya bilang klo saya jalan cepet banget. Lagian buat apa jalan lama-lama? Ibu saya juga pernah ngomong "koq jalannya cepet banget?kaya orang mau nagih utang". Sekarang udah bisa nyanggah omongan-omongan itu. hahaha..
Ghiboo.com -
Perubahan kecepatan seseorang berjalan dapat menjadi sinyal tahap awal risiko
demensia.
Para ilmuwan dari Oregon Health and Science University meneliti hubungan antara
kecepatan berjalan dengan penurunan kognitif dari 93 peserta.
Peneliti memantau kecepatan berjalan peserta menggunakan sensor inframerah di
rumah mereka dan memberikan tes memori dan berpikir selama periode tiga tahun.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Academy of Neurology menemukan
bahwa orang-orang yang berjalan lambat lebih mungkin berisiko mengalami
penurunan daya ingat yang lebih buruk dibandingkan dengan
Sebagaimana dilansir Wikipedia, Demensia merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan mereka yang terbiasa
melangkah dengan ritme cepat.
"Penelitian ini penting karena dapat membantu mendeteksi demensia pada
tahap awal dan juga membantu dalam mencegah perkembangan penyakit," ungkap
peneliti Dr Hiroko Dodge, dilansir melalui Huffingtonpost, Senin(18/6).
oleh kelainan pada otak. Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom.
Pikun merupakan gejala umum demensia, walaupun pikun itu sendiri belum berarti
indikasi terjadinya demensia.
Orang-orang yang menderita demensia sering tidak dapat berpikir dengan baik dan
berakibat tidak dapat beraktivitas dengan baik. Oleh sebab itu, mereka lambat
laun kehilangan kemampuan menyelesaikan permasalahan dan perlahan menjadi
emosional, sering hal tersebut menjadi tidak terkendali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar